Rabu, Januari 21, 2009

Ngidam Terang Bulan, Selamatkan 1 pohon

Semalam tiba2 saja pengen banget makan terang bulan. (gimana mau diet kalo malam2 makan terang bulan). Kalorinya bhokkk...
So, setelah nonton inaguration celebrationnya Obama di HBO sekitar jam 20.30 an aku berangkat deh ke penjual terang bulan Holland di dekat rumah tepatnya di Raya Jemursari setelah pom bensin.
Sampai disana langsung aku pesan terang bulan spesial campur keju. Terbayang lezatnya terang bulan dengan rasa keju yang banyak dan taburan coklat dan kacang yang hmmm.... lezatnya.

Nah terus apa dong hubungannya dengan selamatkan 1 pohon?
Apa ada proyek beli terang bulan gratis 1 pohon kecil? Atau beli terang bulan, sebagian dananya disisihkan untuk selamatkan hutan?
No...No...No... untuk semua pertanyaan diatas.
Yang benar adalah: saat menunggu terang bulan dibuatkan, tiba2 terlihat didepan mataku ada asap putih yang mengepul. Langsung deh kucari dari mana asap tersebut. Jika ada asap tentulah ada api.
Eh, ternyata apinya berasal dari sebatang pohon yang tepat tumbuh disamping tenda penjual terang bulan Holland. (terpaksa nyebut mereknya).
Langsung aja aku bilang ama Mbak penjual terang bulan. Aku bilang kalo ada pohon yg terbakar (soalnya kuatir bahaya tiba2 pohon itu roboh dan menimpa tenda penjual). Gak tahunya, si Mbak dengan santai bilang iya memang dibakar karena banyak ulatnya.
What a hell...
Langsung aja aku sebel dan bilang ama si Mbak kalo ada aturannya dan dia bisa dihukum karena dengan seenaknya bakar pohon.
Eh, sebelnya lagi, si Mbak dengan santainya bilang ama rekannya yg lain tanpa ada keinginan untuk memadamkan apinya.

Sebel dengan si mbak dan kebetulan terang bulanku sudah matang, maka aku langsung bilang ke tukang parkir disana kalo ada aturan dilarang bakar pohon seenaknya karena bisa dihukum.
Si tukang parkir ternyata sudah tahu alasannya yaitu banyak ulat. What??? Apa cara terbaik untuk menghilangkan ulat adalah dengan membakar pohon? So, langsung deh tukang parkir itu dinasehati kalo memang banyak ulat bisa hubungi Dinas Pertamanan.
Juga disertai dengan perkataan kalo kami ini sudah 2 kali bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya dalam gerakan menanam pohon. Dan tiap acara penanaman pohon selalu ada Bapak Walikota. Ultimatum kami, kalo tidak segera disiram, akan kami laporkan.
Setelah itu aku pergi dan siap2 mau telepon Radio Suara Surabaya untuk "curhat".
Tapi sebelumnya, aku putar lagi ketempat semula sambil menghafal ancer2 lokasi tepatnya dan melihat apa disiram atau dibiarkan.
Syukurlah, pas lewat lagi tampak penjualnya sedang disana dan tak tampak lagi asap dari pohon itu.
Begitu ceritanya...

Lumayan, 1 pohon besar berhasil diselamatkan. Mudah2an hari ini tidak dibakar lagi.

Tidak ada komentar: