Senin, November 19, 2007

Kepercayaan

Beberapa hari yang lalu saya berbincang dengan seorg teman tentang kata ini "KEPERCAYAAN".
Menarik sekali pepatah yg dikatakannya tapi sayangnya saya tidak bisa mengingat dengan baik tapi kira2 seperti ini: emas itu berharga , teman/sahabat sangat berharga tapi kepercayaan paling berharga.
Saya merenungkan kata2 itu dan memang benar adanya.

Emas adalah benda yang berharga namun apabila kita kehilangan emas, kita masih bisa mencari dan membelinya.
Teman/sahabat lebih berharga dari pada emas dan nilainya tidak dapat dihitung, namun apabila kita kehilangan seorang teman/sahabat yang sangat kita kasihi akan sangat mendukakan kita. Tapi lambat laun kita dapat melupakannya dan mencari penggantinya.
KEPERCAYAAN adalah sesuatu yg sifatnya sangat abstrak dan tidak dapat dilihat bentuknya. Tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasakan. Namun kepercayaan sangat penting artinya / nilainya dalam kehidupan kita. Jika suatu saat kita kehilangan kepercayaan pada seseorang atau orang kehilangan kepercayaan pada kita, akan sangat sulit dilupakan dan dampaknya lebih menyakitkan daripada kehilangan seorang sahabat. Kita bahkan tidak akan bisa memperoleh / membangun kembali kepercayaan itu.

Kehilangan kepercayaan sangat menggugah hati saya dan sangat saya pikirkan akhi-akhir ini. Banyak hal yg luput dari pengamatan saya.
Namun saat aku membicarakannya kembali dengan seorang teman dan mulai merenungkan hal ini, beberapa kejadian langsung menimbulkan ingatan yg sangat kuat. Walaupun saya berusaha melupakannya tapi sangat dan masih segar dalam ingatan saya betapa menyedihkannya jika org kita percayai selama ini ternyata mengkhianati kita dan menyalah artikan kepercayaan yg kita berikan.
Karena utk kepentingan tertentu atau oknum tertentu, teman baik kita berbalik mengkhianati kita.
Saat aku mengetahui bahwa teman saya yang saya percayai selamai ini ternyata berbalik mengkhianati saya, saya sempat sangat marah dan kecewa tapi saya berusaha memahami knapa dia melakukan hal itu.
Tapi saat jawaban atas pemahaman itu dipertanyakan dan di ungkap, timbul kembali rasa sakit dan kepedihan.
Setelah fase itu terlewati timbullah ketidak inginan utk bertemu, bersama bahkan bicarapun malas. Rasa kecewa atas pengkhianatan telah merusak suatu hubungan yang telah akrab terjalin. Rasa sakit dan kecewa bercampur menjadi satu.

Menilik rasa itu, aku berusaha utk sedapat mungkin tidak merusak kepercayaan yg diberikan dan belajar untuk lebih baik dan menjaga kepercayaan yang selama ini telah dipercayakan kepadaku.

Menjaga kepercayaan sangatlah berat apalagi jika dipercaya untuk sesuatu yang sangat rahasia dan krusial.

Tidak ada komentar: